Header Ads

Breaking News
recent

PROFIL TK IT Umar Bin Khattab Kudus



1.    Sejarah Berdirinya dan Letak Geografis TKIT Umar bin Khathab KudusTKIT Umar bin Khathab berdiri pada bulan Juli 1999 dibawah naungan Lembaga Sosial Al Fath.Pendirian TKIT Umar bin Khathab Kudus berlatar belakang rasa kebutuhan terhadap suatu model pendidikan yang lebih kompleks dari sekedar pendidikan formal yang saat ini telah banyak di Kabupaten Kudus.Fenomena lain yang menjadi pertimbangan adalah banyaknya wanita yang memasuki dunia kerja, sehingga praktis waktu pagi hingga sore hari mereka tidak dapat menyertai anak-anak pra sekolah di rumahnya. Anak-anak tersebut kemudian ditemani pembantu serta televisi yang kurang bersahabat dengan proses pendidikan anak. Apalagi televisi justru memberi dampak negatif bagi pendidikan anak.Dengan latar belakang itulah Lembaga Sosial dan Pendidikan (LSP) Al Fath bertekad mendirikan sebuah lembaga pendidikan pra sekolah yang diketuai oleh Setia Budi Wibowo, S.Ag dibantu oleh beberapa pengurus lainya serta sukarelawan dari berbagai latar belakang pendidikan.Dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar, TKIT Umar bin Khathab menempati sekretariat LSP Al Fath di Jalan KH. A. Dahlan No.1 Kudus. Jumlah siswa pada awal didirikan adalah 19 siswa, terdiri dari 11 putri dan 8 putra. TKIT Umar bin khathab dikepalai oleh Aisiah Rachmawati, Psi.Pada perjalanannya setiap tahun peminat TKIT Umar bin Khathab Kudus semakin meningkat, sehingga ditahun ke III dan ke IV lokasi yang ada tidak mampu menampung penambahan siswa. Dengan demikian mendorong pihak sekolah untuk mencari alternatif penambahan lokasi, akhirnya mendapat pinjaman tempat dari Ibu Hj. Thoriq Falech di Desa Glantengan Gang Gotong Royong No. 130 untuk kegiatan belajar mengajar.Memasuki tahun ke VI, salah satu tempat pinjaman akan digunakan pemiliknya, sehingga TKIT Umar bin Khathab Kudus berpindah tempat dengan menyewa bekas pabrik kopi di Desa Demaan Jalan Pangeran Puger Kudus No. 33 Kudus sampai sekarang.[1] Secara lebih tepat TKIT Umar bin Khathab terletak disebelah timur SMK Taman Siswa. Dari arah perempatan PPRK berjarak kurang lebih 300 meter arah barat. Dari arah selatan berjarak kurang lebih 300 meter dari Dealer Suzuki Wakhid Motor.[2]Kuantitas siswa yang begitu besar tidak menyurutkan efektifitas pembelajaran, diantaranya masing-masing kelas yang berkapasitas 10 anak  dibimbing dan difasilitasi seorang guru. Dengan demikian perhatian dan pembinaan guru akan lebih dekat dengan siswa.Pada tiap-tiap kelas tersedia media pembelajaran sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar sehingga setiap siswa dapat memanfaatkan secara bersama tanpa harus bergantian. Kondisi tersebut menuntut guru untuk mengoptimalkan media yang tersedia dan mengajak siswa mengalami langsung tentang tema yang disampaikan.[3]
  1. Prinsip dan Tujuan TKIT Umar bin Khathab Kudus
a.       Berusaha menciptakan suasana hidup beragama dalam kehidupan sehari-hari selama proses belajar mengajar.
b.      Mengembangkan kemampuan anak secara alamiah sesuai dengan tingkat perkembanganya.c.       Berusaha membuat anak merasa bebas serta aman secara psikologis sehingga senang belajar di Sekolah.d.      Menggalang kerjasama antar sekolah, keluarga dan masyarakat.e.       Senantiasa terbuka untuk hal-hal yang baik dan menunjang pendidikan anak.f.       Berusaha melengkapi segala kebutuhan yang menunjang perkembangan anak secara optimal.g.      Suksesnya TKIT Umar bin Khathab Kudus sangat ditentukan oleh kualitas pendidikannya.
  1. Tujuan TKIT Umar bin Khathab kudus
TKIT Umar bin Khathab Kudus bertujuan membantu pemerintah dalam menyediakan program pendidikan yang berkualitas untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya.
  1. Aturan-Aturan Dasar TKIT Umar bin Khathab Kudus
a.       Berusaha menciptakan suasana Islami dalam kegiatan sehari-hari selama proses pembelajaran.b.      Saling menghargai martabat dan derajat serta menilai seseorang dari segi kebaikannya.c.       Melatih diri untuk selalu melakukan kebaikan mulai dari diri sendiri (ibda’ binafsi).d.      Amalkan nilai-nilai akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari.e.       Berikan yang terbaik bila kita ingin mendapat kebaikan dari orang lain.f.       Bijaksana dan berlaku jujur dalam perkataan dan perbuatan.g.      Melakukan suatu perbuatan dengan penuh keikhlasan yang dapat dipertanggung jawabkan dihadapan Allah dan manusia.h.      Membudayakan hidup bersih sebagai bukti orang beriman.i.        Selalu berfikir positif.j.        Berbuat dan berucap yang baik untuk diri sendiri, berbuat dan berucap tidak baik baik kembali pada diri sendiri.k.      Berbicara singkat, sederhana dan jelas.l.        Selesaikan segala permasalahan dengan bahasa positif.m.    Menjalin silahturahmin.      Beriman, bertaqwa, berkarya dan berakhlaqul karimah adalah ciri khas Taman kanak-kanak.[4]Gambaran diatas memberikan pemahaman tentang pendidikan terpadu yang dikembangkan TKIT Umar bin Khattab Kudus, yaitu pola pembelajaran yang terintegrasi antara kebutuhan ilmu pengetahuan (akademik), ibadah, sosialisasi dengan akhlaq Islami, aktualisasi diri dan kemandirian sikap.Dengan demikian orientasi sekolah lebih pada mempersiapkan generasi masa depan supaya siap menghadapi era yang serba terbuka, baik ilmu pengetahuan dan teknologi maupun informasi. Fenomena zaman yang begitu terbuka membutuhkan filter prilaku, dengan harapan generasi kedepan mampu mempertahankan tradisi lokal terutama Islam tanpa meninggalkan kemampuan intelektual.Upaya tersebut direalisasikan dalam bentuk pembiasaan aktivitas anak yang mengarah pada keseimbangan antara Iman, ilmu pengetahuan dan amal dalam setiap kehidupan sehari-hari.[5]Adapun hasil pendidikan yang ingin dicapai di TKIT Umar bin Khattab Kudus adalah :a.       Anak mengenal diri dan alam lingkungannya sebagai mkhluk ciptaan Allah SWTb.      Anak dapat mengagumi ciptaan Allah SWTc.       Anak dapat mengenal (sesuai dengan kemampuannya) bahwa Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pandai, Maha Mengetahui, Maha Kaya, Maha Melihat dan Maha Mendengar.d.      Anak dapat menirukan, melakukan gerakan dan bacaan sholat, ikrar, do’a-do’a harian, kalimat-kalimat thoyibah sesuai dengan kemampuannyae.       Anak dapat mensyukuri rahmat dan nikmat Allah SWT dengan cara yang sesuai dengan aturan Agama Islam dan sesuai dengan kemampuannyaf.       Anak mengenal bahwa Allah SWT maha pengasih dan penyayang, telah memberikan kemampuan untuk beriman sambil belajar dengan berbagai macam alat permainan untuk mengembangkan kemampuannya.g.      Anak dapat melakukan dan mengekspresikan segala macam daya kreasinya sebagai anugrah dari Allah SWTh.      Anak senang belajar bermain, mencintai ilmu dan ingin belajar terus menerus.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.